Jumat, 28 Desember 2012

29 Desember


Pagi di tanggal 29 Desember 2012

Tiada kecupan dan pelukkan hangat yang selalu kudapatkan setiap tanggal ini tiba.
Tiada kudengar riuh tawa yang biasanya menjadi penghangat jiwa.

Pagi di tanggal 29 Desember 2012,
‘ku buka dengan airmata.

Air mata kesedihan yang membaur dengan rasa riang.
Kesedihanku karena raga yang terpaut jauh dengan orang yang paling kuinginkan kehadirannya,
dan hari ini kudengar ia mengucapkan kalimat yang biasa ia ucapkan padaku...
melalui benda yang bernama handphone...
dan buliran air mata yang mengiringinya......

Riang karena .......

Ah !
Rasanya hampir tak ada yang bisa membuatku merasakannya !
ingin mengakhiri saja hari yang indah ini.

Hening...
Berdoa....
Menangis...

Andai luapan emosi membuat ‘kuterlupa akan keindahan hari yang Tuhan berikan untukku.
Andai balutan rindu yang mendewasakanku tak berbicara padaku.
Aku berserah pada sang Khalik....

Ya,
Aku mulai menata hari ini agar tak setitikpun kesedihan tergambar di wajahku.
Bahasa tubuh yang harus menyiratkan akan rasa syukur atas hari yang indah ini.

Yang telah berlalu 19 tahun yang lalu.......
29 Desember 1993,
kini hadir kembali di pagi ini, 
29 Desember 2012

Thanks, Lord 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar