Aku percaya...
Bisikku tersampaikan pada sang rembulan
Bisikku tersampaikan pada sang rembulan
sebagai bentuk rasa cintaku padanya yang setia menemani
malam....
Tapi
Kehadiran rembulan ditengah malam,
bagaikan memunculkan suatu titik dilema.
Kehadiran rembulan ditengah malam,
bagaikan memunculkan suatu titik dilema.
Dianggap berharga atau tidak.
".......Aku dan ia berbeda..."
mungkin rembulan merendah diri...
mungkin rembulan merendah diri...
Entah pada siapa.
Aku hanyalah bagian kecil dunia ini, sedangkan.....
Lihatlah betapa megahnya dirimu !
Yang semakin membuatku meredup dan berani menemanimu hanya
saat kumpulan bintang menemaniku.
Dirimu indah, Malam....
Dirimu dipuja pujangga manapun,
dimanapun engkau ada....
Di sekumpulan tatasurya ini,
bahkan elokmu tak pernah
hilang....
Sedangkan, aku....
Aku cukup bahagia dijuluki sang penikmat malam
Karena.....
Kehadiranmu tak pernah gagal,
menghentikan separuh laju pikiranku.
Namun dikala itu,
rasa terhenyak itu datang.
rasa terhenyak itu datang.
Rasionalitasku berjalan berdampingan dengan nuraniku.
Lebih baik dari biasanya.
Lebih baik dari biasanya.
Baiklah.
Dengan ucapan syukur,
kusudahi untuk mengagumimu hari ini.
'Kan kutunggu pagi menjelang.
kusudahi untuk mengagumimu hari ini.
'Kan kutunggu pagi menjelang.
Kuyakin,
indahmu tetap dapat kunikmati esok hari...
bersama dengan para pujangga yang tetap mencintaimu.
Believing is Everything, That's Great for Live The Life
Tidak ada komentar:
Posting Komentar